Kehadiran Dua Tokoh Terkemuka dari Kejaksaan Agung sebagai Penguji Sidang Promosi Doktor di Fakultas Hukum UI


Pada Jumat, 12 Juli 2024, Balai Sidang Djoko Soetono, Fakultas Hukum Universitas Indonesia menjadi saksi sejarah dalam dunia pendidikan hukum. Dua tokoh terkemuka dari Kejaksaan Agung, Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM-Datun) Dr. R. Narendra Jatna, hadir sebagai penguji dalam sidang terbuka promosi doktor.



Sidang promosi ini menghadirkan promovendus Dr. Neneng Rahmadini, S.H., M.H., seorang Jaksa yang menjabat sebagai Koordinator di Kejaksaan Tinggi Banten. Disertasinya yang berjudul "Konseptualisasi Ujaran Kebencian di Indonesia Pasca Terbitnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik" mendapat perhatian khusus dari para penguji.

Prof. Dr. Reda Manthovani menyampaikan pentingnya pengalaman dalam menyusun disertasi dan proses meraih gelar doktor bagi praktik penegakan hukum, terutama untuk para Jaksa. "Pengalaman berharga saat menempuh pendidikan Doktoral membuat kita lebih kritis dan fokus dalam menganalisis masalah secara filosofis dan praktis. Proses pembuatan disertasi mengajarkan pengalaman yang sangat berharga dalam menjalani praktek kerja sebagai seorang Jaksa atau aparat penegak hukum," ujar JAM-Intelijen.



JAM-Datun, Dr. R. Narendra Jatna, menambahkan bahwa pendidikan doktoral memberikan landasan kuat dalam pengambilan keputusan dan penerapan hukum. "Menyandang gelar Doktor sangat penting di era sekarang. Penerapan hukum tidak lagi hanya berbasis skill, tapi juga teori-teori perkembangan hukum yang baru. Gelar Doktor menambah bobot utama bagi para Jaksa ke depannya," tuturnya.

Prestasi Dr. Neneng Rahmadini tidak hanya diakui oleh Fakultas Hukum UI, tetapi juga oleh Kejaksaan Republik Indonesia. Dr. Neneng diakui atas dedikasinya dalam meningkatkan kapasitas diri sambil menjalankan tugas sebagai Jaksa. Ini sejalan dengan arahan Jaksa Agung yang menekankan pentingnya pelatihan dan pendidikan yang memadai serta selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat.

Jaksa Agung juga menyampaikan bahwa Kejaksaan menggalakkan program beasiswa S2 dan S3 baik di dalam maupun luar negeri, sehingga ke depan, Jaksa tidak hanya berpendidikan S1, tetapi juga memiliki pendidikan teknis, fungsional, dan struktural yang kuat. "SDM yang tangguh akan menghasilkan kinerja yang andal," tegasnya.

Dengan adanya acara ini, diharapkan lebih banyak Jaksa yang termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam penegakan hukum di Indonesia.

(Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum.)
Kepala Pusat Penerangan Hukum
أحدث أقدم
sidoarjofile.com - Menguak Yang Tersembunyi