"Hidup itu adalah seperti sahabat. Yaitu sahabat dalam ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Insaniyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah," |
Sidoarjofile - Jakarta (13/1). Sekretaris Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Imam Pituduh berkunjung ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Jumat (13/1). Dalam kesempatan itu, Imam menyatakan, umat Islam itu bersaudara sehingga tidak mudah dipecah belah oleh isu yang tidak mendasar.
“Bersaudara itu, karena kita sama-sama satu tanah air, seiman, saudara sekemanusiaan. Persaudaraan itu tidak boleh diceraiberaikan oleh isu-isu yang tidak berdasar. Jika sebagai saudara itu, sebagai mana jasat yang satu (kajasadil jasad) atau saling memperkuat satu sama lain. Sebagaimana jasad yang satu, jika jasat itu kecubit, ya, semuanya merasa tercubit,” tutupnya.
Ia menjelaskan, LPOI mengajak semua ormas untuk bersahabat. Menurutnya, hidup itu adalah seperti sahabat. Yaitu sahabat dalam ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Insaniyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah. “LPOI ini lahir bertujuan untuk bagaimana berjuang menjaga agama, menjaga negara supaya bisa bersama-sama hidup ramah, damai, toleran, harmoni dan rukun dengan semuanya,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyinggung soal turbelensi politik yang cenderung menimbulkan gejolak. Menurutnya, hal itu meski diwaspadai dengan mitigasi sosial. “Mitigasi sosial itu sendiri berkaitan dengan social enggenering terhadap umat. Hal itu bisa dilakukan melalui online dan offline. Secara digital, alam bawah sadarnya umat harus digelorakan lagi bagaimana ukhuwah diperkuat sehingga tidak mudah dipecah belah,” ujarnya.
Secara offline, lanjutnya, umat harus dikonsolidir sehingga tidak mudah diprovokasi orang lain. “Yang paling penting, umat Islam harus bersatu, dan berjuang Bersama-sama. Islam jaya, Indonesia mendunia,” ujar Mantan Wakil Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Sementara, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, permasalahan umat ini sangat komplek, tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu golongan atau organisasi. “Untuk itu, kita harus bersatu, harus berpikir sama, berpikir holistic, bahwa permasalahan ini tanggungjawab bersama,” ungkapnya.
KH Chriswanto berkeyakinan, dengan bersama-sama maka umat akan lebih kuat dalam menyelesaikan permasalahan daripada ditangani sendiri. “Jika sendiri-sendiri itu mudah dipecah belah, namun jika bersama-sama kita bisa bersatu yang akhirnya itu membawa manfaat untuk umat. Dengan kebersamaan itulah sebenarnya segala sesuatunya bisa dijijing,” tegasnya.
Ia menegaskan, jangan sampai politik ini merusak umat. Pada dasarnya, yang perlu dibangun terlebih dahulu itu umat harus sejahtera, jangan sampai kepentingan umat dikalahkan oleh ajang lima tahunan itu. “Ini tugas kami untuk menyadarkan umat untuk tidak terpecah belah dan menyadarkan elit politik untuk tidak memecah belah,” pungkasnya.