Jakarta - Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso dan jajaran pengurus DPP LDII menerima kunjungan silaturrohim mantan Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi di Kantor DPP LDII, Jakarta, pada Jumat (20/5).
“Kontribusi LDII di tengah masyarakat Indonesia pada umumnya sudah tidak diragukan lagi. Sejak kelahirannya di tahun 1970-an hingga sekarang, sudah mencetak generasi unggul yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia menilai, LDII memiliki SDM yang unggul sehingga kontribusinya bisa dirasakan langsung oleh masyakarat.
Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu mengapresiasi delapan kontribusi LDII untuk bangsa. Menurutnya, hal itu selaras dengan program pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah.
“Komitmen dari delapan program LDII yang diimplementasikan itu hanya suatu penegasan, bahwa program-program pembangunan nasional selaras dengan program-program yang dicanangkan oleh LDII, sebagai upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat Indonesia, memperkuat NKRI yang berdasarkan Pancasila dan sebagai upaya pencapaian Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera,” tambahnya.
Guru Besar Universitas Nasional itu menambahkan, LDII merupakan Ormas Islam yang konsen dalam pemberdayaan umat. Ia menyarankan, LDII baik langsung atau tidak langsung bersinergi dengan pemerintah sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat. “Hal ini tentu harus kita kembangkan dan sudah selayaknya pemerintah memberikan dukungan untuk hal tersebut,” tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut, Yuddy menceritakan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya, umat Islam di Ukraina banyak yang terimbas dari invasi yang dilakukan oleh Rusia. Menanggapi hal itu, Chriswanto mengatakan perlu mengedukasi masyarakat terhadap bahayanya media sosial.
Menurutnya, media sosial bisa menjadi sumber provokasi yang menjadikan konflik di tengah masyarakat. Karena membatasi orang dalam mengakses berita-berita dari internet merupakan hal yang sulit.
“Untuk itu, memberikan wawasan terhadap dunia digital menjadi bagian dari upaya kita supaya lebih dewasa, tidak gampang terprovokasi. Kami punya satu visi yang jelas dalam rangka menuju NKRI,” ujarnya.
Selain itu, ia mengapresiasi kunjungan dari mantan Dubes Ukraina tersebut. Menurutnya, hal itu sebagai upaya LDII menjalin hubungan baik dan kerjasama dalam mengimplementasikan delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa.
“Kunjungan Mas Yudi ini sebagai upaya kami memperbanyak akses untuk membangun network untuk mensukseskan program delapan klaster yang dicanangkan oleh LDII,” ujarnya.
Semakin banyak, lanjutnya, mempunyai network, semakin banyak akses dalam mengakselerasi program kerja LDII untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program itu menjadi semakin mudah untuk dicapai.
“Dengan dukungan beliau, tentunya dengan kapasitasnya baik sebagai politisi maupun akademisi dan sebagai birokrat, saya kira ini akan bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas dari delapan klaster itu,” tutup KH Chriswanto. (kim/*)