"Pengembangan Karakter Pemuda Melalui Asrama Al-Qur'an: Inisiatif PAC LDII Desa Gunung Ulin untuk Generasi Berakhlak Mulia" |
Di sebuah desa kecil bernama Gunung Ulin, terdapat sebuah komunitas yang bersemangat memajukan pendidikan agama bagi generasi muda. Setelah liburan sekolah berakhir, Pimpinan Anak Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PAC LDII) Desa Gunung Ulin mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan asrama Al-Qur'an. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang religius di kalangan pemuda-pemudi.
Kegiatan ini berlangsung selama sembilan hari, dari tanggal 27 Juni hingga 5 Juli 2024. Setiap pagi, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WITA, sekitar 20 pemuda-pemudi berkumpul di Masjid Baitul Jannah. Mereka dengan tekun mengkhatamkan Kitab Suci Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Maidah ayat 1 hingga 43.
Ikhsan Abdul Dohir, Ketua Panitia Asrama, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter luhur pada generasi muda. "Kami berharap pemuda-pemudi LDII bisa menjadi teladan yang berkarakter luhur, sehingga kelak mereka bisa berguna bagi orang tua, masyarakat, organisasi, hingga nusa dan bangsa," ujar Ikhsan dengan penuh harapan.
Salah satu peserta, Juna, mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Terima kasih kepada pengurus LDII yang telah memfasilitasi kami untuk menuntut ilmu agama. Dengan ilmu yang kami dapatkan, kami bisa menambah wawasan untuk membentuk jati diri dan karakter yang baik," kata Juna singkat.
Kegiatan asrama Al-Qur'an ini bukan hanya sekadar rutinitas membaca dan menghafal ayat-ayat suci. Lebih dari itu, ini adalah proses pembentukan karakter. Setiap peserta diajak untuk merenungkan dan mengamalkan ajaran yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Harapan besar pun disematkan pada mereka, agar menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam iman dan akhlak.
Selama sembilan hari tersebut, suasana Masjid Baitul Jannah dipenuhi dengan semangat dan kesungguhan para pemuda-pemudi. Mereka datang dari berbagai latar belakang, namun disatukan oleh satu tujuan mulia. Tak jarang, para orang tua dan masyarakat sekitar turut mendukung dengan menyediakan makanan dan minuman bagi para peserta.
Pada hari terakhir asrama, seluruh peserta berhasil mengkhatamkan Surah Al-Maidah dengan penuh kebanggaan. Sebuah acara penutupan sederhana diadakan, di mana Ikhsan Abdul Dohir memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para peserta yang telah berusaha keras.
"Semoga kita semua bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari ilmu yang kita dapatkan," ujar Juna menutup acara dengan penuh harap.
Cerita ini tidak hanya menggambarkan semangat religiusitas di Desa Gunung Ulin, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sebuah komunitas dapat bekerja sama untuk membentuk generasi yang berkarakter luhur. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya dalam membangun SDM yang berkualitas dan beriman.(Rzq/ojeb)
Asrama Al-Qur'an
Generasi Muda
LDII
Pembentukan Karakter
Pendidikan Agama
Desa Gunung Ulin
Kalimantan Selatan
Kegiatan Keagamaan